Pendakian Gunung Penanggungan (tek-tok)
Dan Cocok Bagi Pendaki Pemula
Poto; Aku, Habi, Rofi di Puncak Bayangan.
|
Gunung Penanggungan (nama kuna: Gunung Pawitra) ( 1653 mdpl ) adalahgunung berapi kerucut dalam kondisi istirahat yang berada di Jawa Timur, Indonesia. Posisinya berada di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur) dan berjarak kurang lebih 55 km sebelah selatan kota Surabaya.
Gunung Penanggungan merupakan gunung kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar. Meskipun kecil, gunung ini memiliki keunikan dari sisi kesejarahan, oleh karena di sekujur permukaannya, mulai dari kaki sampai mendekati puncak, dipenuhi banyak situs kepurbakalaan yang dibangun pada periode Hindu-Buddha dalam sejarah Indonesia.
Gunung Penanggungan sering dianggap sebagai miniatur dari Gunung Semeru karena hamparan puncaknya yang sama-sama terdapat pasir dan batuan yang luas.
----Gunung Penanggungan merupakan gunung kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar. Meskipun kecil, gunung ini memiliki keunikan dari sisi kesejarahan, oleh karena di sekujur permukaannya, mulai dari kaki sampai mendekati puncak, dipenuhi banyak situs kepurbakalaan yang dibangun pada periode Hindu-Buddha dalam sejarah Indonesia.
Gunung Penanggungan sering dianggap sebagai miniatur dari Gunung Semeru karena hamparan puncaknya yang sama-sama terdapat pasir dan batuan yang luas.
Baiklah….. ini ceritaku bertiga ( aku, Rofi dan Habbi ) – mendaki Gunung Penanggungan via Tamiajeng dari Lamongan.
Sore itu, kami bertiga ngopi didepan kampus, melihat lalu lalang mahasiswa keluar – masuk. Tanpa ada rencana jauh hari kami bertiga mendadak ingin ndaki, akhirnya tanpa pikir panjang kami bertiga setuju untuk mendaki Gunung Penanggungan ( tek tok ) malam itu juga.
Ya,, pukul 23.00 wib. Kami bertiga berangkat dari Lamongan naik sepeda motor dengan perlengkapan minimalis yaitu, daypack, kompor nesting, matras, kopi dan mie.
Pukul 03.00 wib kita sampai di basecamp Tamiajeng, sambil nyeruput kopi dan ngobrol dengan bapak-bapak penjaga basecamp diberitahukan bahwa cuaca saat itu cerah banget tidak ada tanda mendung atau hujan.
Ya,,, dengan peralatan yang minimalis kita juga gak mau konyol kalau memang cuaca buruk kita tidak akan naik dengan peralatan tersebut. Biar bagaimanapun dalam mendaki gunung keselamatan adalah hal yang paling utama.
Owh iya ,.,. perlu diketahui bahwa dijalur pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng tidak ada sumber air. Namun, dengan waktu pendakian yang relative pendek dan treck yang lumayan, pendaki tidak perlu membawa banyak bekal air cukup untuk memasak dan kebutuhan pribadi saja.
-----
Pukul 03.30 wib kita mulai naik.
Basecamp – Pos 2
(Pos 1 ya pos perijinan tersebut) Perjalanan sedikit santai di mana medan didominasi batuan terjal makadam selama 30 menit hingga kita tiba di pos 2.
Pos 2 - Pos 3
Pos 2 memiliki area yang luas. Tersedia tempat-tempat istirahat untuk pendaki. Beberapa warung juga siap melayani para pendaki selama 24 jam. Saat itu cuaca benar-benar cerah, cahaya bulan dan bintang sangat terang. Ditambah terdengar lirih-lirih suara qiroah dari masjid-masjid penduduk.
Di Pos 3 ini kita gunakan untuk istirahat, bikin kopi sambal menikmati nyanyian alam yang memang bener-bener syahduh….. dan waktu itu udara tidak begitu dingin sehingga kita tertidur di pos 3 selama 1 jam lebih.
Sore itu, kami bertiga ngopi didepan kampus, melihat lalu lalang mahasiswa keluar – masuk. Tanpa ada rencana jauh hari kami bertiga mendadak ingin ndaki, akhirnya tanpa pikir panjang kami bertiga setuju untuk mendaki Gunung Penanggungan ( tek tok ) malam itu juga.
Ya,, pukul 23.00 wib. Kami bertiga berangkat dari Lamongan naik sepeda motor dengan perlengkapan minimalis yaitu, daypack, kompor nesting, matras, kopi dan mie.
Pukul 03.00 wib kita sampai di basecamp Tamiajeng, sambil nyeruput kopi dan ngobrol dengan bapak-bapak penjaga basecamp diberitahukan bahwa cuaca saat itu cerah banget tidak ada tanda mendung atau hujan.
Ya,,, dengan peralatan yang minimalis kita juga gak mau konyol kalau memang cuaca buruk kita tidak akan naik dengan peralatan tersebut. Biar bagaimanapun dalam mendaki gunung keselamatan adalah hal yang paling utama.
Owh iya ,.,. perlu diketahui bahwa dijalur pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng tidak ada sumber air. Namun, dengan waktu pendakian yang relative pendek dan treck yang lumayan, pendaki tidak perlu membawa banyak bekal air cukup untuk memasak dan kebutuhan pribadi saja.
-----
Pukul 03.30 wib kita mulai naik.
Basecamp – Pos 2
(Pos 1 ya pos perijinan tersebut) Perjalanan sedikit santai di mana medan didominasi batuan terjal makadam selama 30 menit hingga kita tiba di pos 2.
Pos 2 - Pos 3
Pos 2 memiliki area yang luas. Tersedia tempat-tempat istirahat untuk pendaki. Beberapa warung juga siap melayani para pendaki selama 24 jam. Saat itu cuaca benar-benar cerah, cahaya bulan dan bintang sangat terang. Ditambah terdengar lirih-lirih suara qiroah dari masjid-masjid penduduk.
Di Pos 3 ini kita gunakan untuk istirahat, bikin kopi sambal menikmati nyanyian alam yang memang bener-bener syahduh….. dan waktu itu udara tidak begitu dingin sehingga kita tertidur di pos 3 selama 1 jam lebih.
Bertiga poto di dekat pos 4 dengan beground Gn. Arjuno welirang |
Pos 3 – Pos 4
Pukul 06.00 wib kita terbangun. 15 menit bikin kopi dan cuci muka setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju pos 4. Jarak antara pos 3 dan pos 4 lebih jauh dan tanjakan mulai terjal. Tiba di pos 4 kami istirahat agak lama karena di sini banyak pendaki-pendaki yang istirahat, kami manfaatkan dengan mengobrol dan berbagi cerita dengan kenalan-kenalan baru di sini. dari kejauhan terlihat Gunung Arjuno dan Welirang. Memang Gunung Penanggungan letaknya berdekatan dengan Gunung Arjuno dan Welirang.
Pos 4 – Puncak Bayangan
Perjalanan menjadi semakin menanjak dan membuat kami sedikit ngos-ngosan hehe.. memang trecknya kadang buat dengkul sampek nyentuh dagu hehe. Akhirnya pukul 09.00 kami tiba di pos 5 atau lokasi Puncak Bayangan. Di sini para pendaki umumnya mendirikan tenda untuk menginap, istirahat, menaruh barang, atau bahkan ada yang melanjutkan ke puncak dan ngecamp di sana.
Di puncak bayangan kita gunakan untuk ngopi dan masak mie sebelum melanjutkan naik kepuncak.
Habi memutusakan untuk menunggu di puncak bayangan saja sambal ngobro; dengan pendaki-pendaki lain. Selanjutnya saya dengan Rofi akan melanjutkan naik ke puncak.
Pukul 06.00 wib kita terbangun. 15 menit bikin kopi dan cuci muka setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju pos 4. Jarak antara pos 3 dan pos 4 lebih jauh dan tanjakan mulai terjal. Tiba di pos 4 kami istirahat agak lama karena di sini banyak pendaki-pendaki yang istirahat, kami manfaatkan dengan mengobrol dan berbagi cerita dengan kenalan-kenalan baru di sini. dari kejauhan terlihat Gunung Arjuno dan Welirang. Memang Gunung Penanggungan letaknya berdekatan dengan Gunung Arjuno dan Welirang.
Pos 4 – Puncak Bayangan
Perjalanan menjadi semakin menanjak dan membuat kami sedikit ngos-ngosan hehe.. memang trecknya kadang buat dengkul sampek nyentuh dagu hehe. Akhirnya pukul 09.00 kami tiba di pos 5 atau lokasi Puncak Bayangan. Di sini para pendaki umumnya mendirikan tenda untuk menginap, istirahat, menaruh barang, atau bahkan ada yang melanjutkan ke puncak dan ngecamp di sana.
Di puncak bayangan kita gunakan untuk ngopi dan masak mie sebelum melanjutkan naik kepuncak.
Habi memutusakan untuk menunggu di puncak bayangan saja sambal ngobro; dengan pendaki-pendaki lain. Selanjutnya saya dengan Rofi akan melanjutkan naik ke puncak.
Poto; Habi yang tidak ikut ke Puncak sedang membaca di puncak Bayangan |
Puncak Bayangan – Puncak Pawitra
Perjalanan semakin ke atas semakin terjal dan terjal. Sudah tidak ada lagi pepohonan di sepanjang jalur menuju puncak. Hanya ada rerumputan yang paling tinggi hanya setengah meter. Jalur didominasi dengan batuan-batuan kerikil hingga batu besar yang terkadang dapat tergelincir saat diinjak. Kemiringan hampir 45 derajat membuat kami berdua hua hua hua.,., ( ngos ngosan ges, haha)
Sekitar 1 jam sampai juga di puncak.,.,
Perjalanan semakin ke atas semakin terjal dan terjal. Sudah tidak ada lagi pepohonan di sepanjang jalur menuju puncak. Hanya ada rerumputan yang paling tinggi hanya setengah meter. Jalur didominasi dengan batuan-batuan kerikil hingga batu besar yang terkadang dapat tergelincir saat diinjak. Kemiringan hampir 45 derajat membuat kami berdua hua hua hua.,., ( ngos ngosan ges, haha)
Sekitar 1 jam sampai juga di puncak.,.,
Poto, di puncak Pawitra
Turun…
Tidak kurang dari 30 menit kita berdua langsung turun, waktu turun cukup cepat tapi harus bener-bener hati-hati karena kemiringan sangat berbahaya.
Tidak kurang dari 30 menit kita berdua langsung turun, waktu turun cukup cepat tapi harus bener-bener hati-hati karena kemiringan sangat berbahaya.
Puncak Pawitra |
Estimasi Waktu:
- Basecamp – Puncak Bayangan = ( 3 Jam )
- Puncak Bayangan – Puncak Pawitra = ( 1 Jam )
Salam Lestari…..
Ingat bawa turun sampahmu ya….
Jaga Kebersihan
Ingat bawa turun sampahmu ya….
Jaga Kebersihan
Gunung bukan tempat sampah
para Member setia ARENADOMINO,
BalasHapusuntuk kalian para pecinta permainan casino online
yang mungkin sedang mencari agen terpercaya dengan bonus rollingan yang besar
kami menyarankan kepada kalian semua para member setia kami
bahwa kami akan memberikan BONUS ROLLINGAN 0.5% untuk kalian semua
dan langsung otomatis masuk ke dalam id kalian,
jadi untuk kalian yang mau mencoba bonus ini dan ingin bermain di salah satu agen yang terpercaya
kalian bisa bermain bersama kami . ARENA-DOMINO.COM
* CLAIM NOW AND JOIN US *
Untuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
ARENA-DOMINO.COM
WA : [+855]964967353
Ayo tunggu apalagi !!
ayo daftar di agen365*com :D
BalasHapusWA : +85587781483